Manggis (Garcinia mangostana) merupakan salah satu komoditas Hortikultura yang memiliki peluang eksport yang cukup menjanjikan. Berdasarkan data BPS tahun 2018, volume ekspor manggis pada 2018 sebesar 38.830 ton.
Sedangkan data ATAP Dinas TPH Provinsi Jawa Barat Tahun 2018, produksi buah manggis sebesar 607.722 kwintal dengan produktifitas 0,92 kwintal/pohon. Di tahun yang sama, produksi buah manggis di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 305.650 kwintal dengan produktifitas 1,42 kwintal/pohon. Produksi manggis tahun 2018 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini membuktikan semakin terbukanya peluang ekspor Indonesia ke negara lain seperti China dan Hongkong.
Untuk memastikan Indonesia telah melaksanakan prosedur dan memenuhi persyaratan sesuai protokol eksport, tim dari General Administration of Custom People’s Republic of China (GACC) melakukan audit kebun dan packing house.
Kebun manggis yang diaudit GACC telah teregistrasi dengan no registrasi kebun GAP.01-32-06.630.1.037, yang beralamat di Kampung Garawangi, Desa Puspahiang, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya dengan ketua kelompok bapak Sumpena.
Kegiatan Audit Virtual General Administration of Custom People’s Republic of China (GACC) dilaksanakan pada tanggal 12-13 Agustus 2021. Kegiatan ini di selenggarakan oleh Direktorat Jendral Hortikultura, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH), dan General Administration of Custom People’s Republic of China (GACC) yang melakukan audit kegiatan tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk peningkatan kerjasama akses pasar buah tropis Indonesia, verifikasi calon kebun, penyusunan analisis resiko Organisme Pengganggu Tumbuhan untuk buah yang akan di ekspor ke Tiongkok.
Lancarnya kegiatan GACC ini berkat dukungan dan kerjasama dari Direktorat Perlindungan Hortikultura, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH), Badan Karantina Pertanian (Barantan), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tasikmalaya, serta Petugas POPT dan PPL.